Sanitasi industri pangan – Kebutuhan atas pangan dunia terus meningkat seiring waktu diikuti dengan pertumbuhan penduduk. Pangan yang baik merupakan sebuah tuntan kesehatan. Sebab, pangan yang tercemari atau rusak bisa jadi sumber penyakit bagi masyarakat. Itulah pentingnya sanitasi pangan.
Dalam praktiknya, pangan atau makanan harus sehat dan terbebas dari zat berbahaya serta kualitas yang baik. Untuk itu, sanitasi pangan menjadi syarat utama dalam penjagaan mutu makanan.
Sanitasi pangan atau makanan merupakan upaya pencegahan untuk membebaskan pangan atau makanan dari segala kemungkinan bahaya yang dapat mengganggu. Itu dimulai dari sebelum proses produksi pangan, proses pengolahan pangan, penyimpanan pangan, pengangkutan, sampai pada saat bahan pangan itu dijadikan makanan siap konsumsi.
Sanitasi pangan sendiri menjadi sebuah proses panjang yang harus sangat diperhatikan. Dimana setiap proses itu memiliki perlakuan yang berbeda pula.
Tujuan Sanitasi Pangan
Dalam pengaplikasiannya, sanitasi pangan meliputi tindakan saniter yang ditujukan pada semua tingkatatan. Santisasi pangan dimulai pada proses produksi sampai makanan disajikan agar menjaga konsumen dari beragam bahaya yang ditimbulkan.
Dari berbagai sumber, tujuan sanitasi pangan antara lain adalah :
- Upaya untuk menjamin keamanan dan kebersihan pangan.
- Upaya mencegah penularan penyakit melalui bahan pangan.
- Upaya pencegahan makanan terkontaminasi dari hal yang berbahaya.
- Upaya pengurangan tingkat kerusakan atau pebusukan bahan pangan.
- Upaya mencegah penjualan bahan pangan yang merugikan pembeli.
Bersumber dari buku sanitasi makanan dan minuman Institusi Tenaga Kerja, kestabilan bahan pangan atau makanan perlu juga diketahui dan itu terbagi menjadi tiga jenis :
Stable Food (Non perishable)
Merupakan bahan pangan atau makanan yang stabil, tidak mudah mengalami kerusakan, kecuali terjadi pemberlakuan secara tidak baik. Contohnya gula, mie, dan tepung.
Semi Perishable Food
Merupakan bahan pangan atau makanan yang semi stabil, agak mudah membusuk atau rusak. Jenis bahan pangan ini tahan terhadap pembusukan relatif agak lama, seperti roti kering dan makanan beku pada penyimpanan dengan suhu di bawah 0 derajat C.
Perishable Food
Merupakan bahan pangan atau makanan yang tidak stabil,mudah membusuk. Contohnya seperti susu, ikan, daging, buah, sayur, telur, dan lainnya.
Ada pun keamanan pangan merupakan karakteristik yang sangat penting. Itu untuk mencegah gangguan kesehatan yang diakibatkan cemaran bahan kimia maupun biologis (mikroba). Sehingga sanitasi pangan menjadi tumpuan keamanannya.
Bahan pangan sendiri sangat rentan terkontaminasi, itu dapat terjadi akibat pencemaran. Nah, pencemaran dibagi dalam dua cara masing – masing :
Pencemaran secara langsung
Pencemaran secara langsung terjadi ketika bahan pencemar masuk ke dalam makanan secara disengaja maupun tidak disengaja.
Pencemaran secara silang
Pencemaran silang terjadi secara tidak langsung yang diakibatkan ketidaktahuan dalam pengelolaan makanan.
Prinsip Higiene Sanitasi Pangan atau Makanan
Higiene sanitasi pangan atau makanan adalah upaya mengendalikan faktor tempat, peralatan, orang dan makanan yang dapat atau kemungkinan dapat menimbulkan gangguan kesehatan dan keracunan makanan.
Pada pengelolaan bahan pangan pada jasaboga harus menerapkan prinsip higiene sanitasi pangan atau makanan sebagai brikut :
- Prinsip higiene sanitasi pangan atau makanan pada proses pemilihan bahan
- Prinsip higiene sanitasi pangan atau makanan pada proses penyimpanan bahan
- Prinsip higiene sanitasi pangan atau makanan pada proses pengolahan bahan
- Prinsip higiene sanitasi pangan atau makanan pada proses pengangkutan bahan
- Prinsip higiene sanitasi pangan atau makanan pada proses penyimpanan makanan jadi
- Prinsip higiene sanitasi pangan atau makanan pada proses penyajian makanan jadi
Untuk mengetahui lebih jauh terkait dengan sanitasi pangan atau makanan serta membeli sejumlah peralatan pendukungnya, bisa melihat di laman PT Panca Prima Wijaya. (*)
