Bahaya Residu Pestisida – Pestisida yang mengandung bahan kimia yang dapat digunakan untuk membasmi hama atau kutu pada media tanam. Para pertanian sering menggunakan pestisida sebagai pembasmi hama pada tanaman maupun ruangan penyimpanan komoditi pertanian.
Tahukah anda? Disamping itu pestisida sangat berbahaya bagi kesehatan dan juga lingkungan, yang mana residu pestisida ini mengandung zat kimia yang berbahaya. Maka dari itu, penting bagi anda untuk mengetahui bahaya pada residu pestisida bagi kesehatan manusia dan juga lingkungan.
Kandungan yang terdapat pada residu pestisida
Residu pestisida mengandung bahan dasar klor dengan sifat bioakumulasi yang sangat berbahaya pada tubuh dan juga lingkungan. Oleh karena itu, penggunaan pestisida tidak boleh melebihi batas pemakaian atau batas maksimum residu (BMR).
Batas maksimum residu ini dapat menggontrol batasan pada residu pestisida yang terbagi menjadi beberapa golongan yaitu golongan organofosfat dengan kandungan asam fosfat (H3PO4), karbamat mengandung asam karbamat, dan golongan organoklorin mengandung unsur klor pada molekulnya.
Akan tetapi, tidak semua kandungan insektisida unsur klor dikatakorikan sebagai organoklor seperti klorpirifos dan piretroid yang mana golongan ini menghasilkan bunga pyrethrum cineraefalium dengan empat senyawa yang dihasilkan dari bunga pyrethrum.
Bahaya residu pestisida pada kesehatan tubuh
Pestisida sangat berbahaya pada kesehatan tubuh manusia. Walaupun pestisida ini masih digunakan, akan tetapi dampaknya sangat berbahaya baik itu pada kesehatan manusia maupun pada lingkungan.
Namun, pestisida yang sudah tercampur pada makanan tidak mudah untuk dideteksi keberadaannya secara langsung seperti komoditas pangan segar misalnya buah-buahan atau sayuran. Umumnya kita masih dapat mencegah residu pestisida yang mana dengan memilih sayur dan buah organik, karena sayuran dan buahan non organik lebih banyak mengandung residu pestisida.
Bahaya residu pestisida pada lingkungan
Apabila pestisida digunakan untuk membasmi hama pada tanaman pertanian dengan cara disemprot, ada sebagian dari pestisida yang jatuh pada lingkungan sekitar penyemprotan.
Itulah yang dinamakan sisa pestisida yang terbuang pada lingkungan sekitar tanaman yang menjadi residu pestisida yang berbahaya pada lingkungan.
Yang mana residu pestisida ini akan jatuh ke mata air seperti sungai atau lautan, kemudian terbawa oleh arus sehingga dapat mencemari ekosistem perairan.
Residu pestisida juga berbahaya pada lingkungan darat, apabila sisa pestisida jatuh ke tanah dan bahaya residu pestisida juga dapat terjadi pada udara akibat dari volatilitas pestisida.
Dampak residu pestisida
Dampak residu pestisida bagi kesehatan tubuh manusia terbagi menjadi dua yaitu dampak kronis dan dampak akut. Dampak kronis akan merusak sistem saraf, gangguan pencernaan dan merusak organ tubuh pada manusia.
Dampak tersebut terjadi jika residu pestisida langsung terpapar pada manusia dalam jangka waktu panjang.
Berbeda dengan dampak akut yang dapat menyebabkan iritasi pada mata, sakit tenggorokan dan hidung, kulit terbakar, perih dan gatal.
Selain itu, bahaya residu pestisida cukup besar yang mana dapat menyebabkan sakit kepala dan diare disertai mual dan muntah. Beberapa orang yang mengalami asma dapat memiliki reaksi yang cukup serius , terutama pada pyrethrins, organofosfat dan pestisida karbamat.
Dampak akut tersebut terjadi jika mengonsumsi makanan yang mengandung residu pestisida atau tidak sengaja tertelan saat melakukan aktivitas pertanian di perkarangan rumah.
Itulah bahaya residu pestisida bagi kesehatan manusia dan juga lingkungan sekitar. Namun, pestisida memang harus kita gunakan sebagai pembasmi hama agar tidak merusak tanaman maupun hasil panen bagi pertanian. Maka dari itu, pemakaian pestisida harus disesuaikan dosisnya untuk mengaplikasikan pada media tanam dan jika makanan yang mengandung residu pestisida seperti sayur atau buah anda dapat mencuci terlebih dahulu dengan air bersih untuk menghindari residu pestisida.