Mungkin seringkali anda merasa bingung cara mengukur dosis dari pestisida. Untuk Menentukan takaran dosis pestisida ini memang harus kita ketahui agar residu pestisida tidak banyak. Mungkin dari kalian berpikir bahwa jika kita menentukan takaran pestisida terlalu sedikit kemudian digunakan ke tanaman bisa saja hama yang ada di tanaman tersebut itu tidak akan mati. Namum, apabila ukuran dosis pestisida itu banyak maka akan meninggalkan residu pestisida ketanaman tersebut dan itu juga termasuk dalam pemborosan apabila kita menggunakannya terlalu banyak.
Namun kita sering menjumpai kemasan pada pestisida tersebut dan pada kemasan tersebut sudah menentukan dosis pestisida. Akan tetapi, para petani mungkin merasa bingung dengan dosis tersebut. Misalnya pada kemasan pestisida itu sudah tertulis dosis seperti 2L/HA. Tetapi para petani justru bingung bagaimana kita menentukan takarannya pada tangki. Baiklah tak perlu tunggu lama lagi saya akan menjelaskan beberapa cara untuk megukur pestisida. Sebelum kalian mengenal cara mengukur dosis pestisida. Pertama- tama kalian harus mengenal dua metode untuk mengukur dosis pestisida tersebut.
Apa sajakah metode tersebut? Metode tersebut dikenal sebagai metode kromatografi gas. Apakah kalian tahu apa itu metode kromagtografi gas? Jadi metode ini digunakan untuk mengecek pestisida gunanya untuk campuran yang sifatnya volatile untuk mempermuda uapan dalam sampel pengukuran dosis pestisida tersebut.
Kedua metode ini dikanal sebagai metode kromatografi likuid. Metode ini biasa digunakan untuk kecocokan pada pestisida yang sifatnya non volatile. Namun, metode ini memang tidak mudah untuk menguap. Dikarenakan, molekul yang terdapat metode ini sifatnya tidak stabil.
Dari dua metodi diatas apakah anda sudah memahaminya? Jika sudah maka saya akan menjelaskan beberapa cara untuk mengukur dosis pestisida.
Cara Mengukur Dosis Pestisida
Cara –cara ini memang sangat efektif agar kita bisa terhindar dari residu pestisida ini. Baiklah untuk mengukur dosis pestisda ini adalah dengan cara preparasi dilarutkan kedalam kalibrasi. Cara ini sangat efektif untuk mengukur dosis pestisida. Caranya adalah anda perlu menentukan ukuran dosis pestisida dengan larutan yang standar yang sudah disiapkan pada takaran 1mg/ml serta penimbangan dari pestisida yang murni dengan standar refrensinya minimal 10-50 mg kalian harus menggunakan timbangan dengan ketelitian minimal 4-5 desimal saja. Lalu campurkanlah larutan ke labu ukur tunggu hingga pencapaian konsentrasi yang diinginkan.
Di atas saya sudah menjelaskan cara yang pertama. Kemudian anda juga bisa menerapakan cara kedua untuk mengukur dosis pestisida. Caranya yaitu preparasi sampel. Cara ini bisa menganalisis residu pestisida. Cara ini dapat dilakukan dengan ekstarksi. Biasanya cara ini sangat mudah, murah, cepat dan efektif serta sangat aman
Ketiga cara mengukur dosis pestisida adalah dengan alat pengukuran. Cara mengukur dosis pestisida ini menggunakan alat ukur pestisda dengan menggunakan kromotografi gas. Ini termasuk metode yang sebelumnya saya jelaskan. Gunanya untuk mengenditifikasi keberadaan pestisida.
Nah, disini saya sudah menjelaskan beberapa cara mengukur dosis pestisida. Akan tetapi, dengan cara ini mungkin anda sedikit bingung. Anda sudah mengetahui caranya namun anda malah bingung dengan cara pelaksanaannya. Mulai dari sulitnya menetukan standar, kesulitan dalam menimbangan anda juga sulit dalam menghitung, melacak serta mendata.
Apa anda bisa memberi contoh dalam mengukur dosis pestisida? Baiklah jika anda bingung saya akan memberikan sedikit contoh dalam mengukur dosis pestisida.
Disini saya akan memberikan contoh untuk menghitung dosis serta menentukan konsentrasi dalam penyemprotan.
Apabila anda menjumpai di label hanya menuliskan dosisnya saja, bagaimanakah agar kita dapat menghitung dan menetukan konsentrasinya. Dengan cara anda harus menentukan volume dari somprotannya dulu dengan menentukan kalibrasi pada alat semprotan anda. Kalian harus mengetahui volume semprotnya terlebih dahulu. Lalu anda harus mengetahui berapa isi tangki semprot yang anda biasa gunakan. Misalnya biasanya anda menyemprot 1HA habis 20 tangki 15 liter, jadi hasil voleme penyomprotnya adalah 20×15=300liter/HA. Nah, ini lah contohnya untuk mengukur dosis pestisida.
Kesimpulan
Jika ingin mengukur dosis pestisida maka anda perlu mengetahui dosis dari labelnya, dan apabila ingin menentukan volumenya maka anda perlu mengetahui berapa banyaknya kah isi tangki yang anda gunakan untuk menyomprot.