Tentukan Mutu Biji Kopi – Membahas tentang kopi tak ada habisnya. Apalagi ketika sambil menyeruput kopi. Nah, bagi sebagian pecinta kopi, menyedu kopi menjadi sebuah karya seni tersendiri.
Perlu diketahui, Indonesia yang masuk dalam salah satu negara penghasil kopi terbesar dunia terus melakukan perbaikan dengan menghadirkan mutu kopi berkelas. Apalagi, kebutuhan kopi dunia sangat besar.
Peluang pasar yang terbuka lebar menuntut anak-anak negeri untuk bisa konsen dalam peningkatan mutu kopi. Itu supaya cita rasa kopi, atau grade kopi yang dihasilkan pasca panen bisa mendunia.
Dari data terbaru tentang kopi yang dirilis Kementeri Pertanian 2020, produksi kopi kita baru 753.491 ton per tahun. Itu dihasilkan dari 1.242.748 hektar, jadi jika dirata-ratakan per hektar mampu memproduksi 806 kg per tahun.
Dari data di atas, tidak seluruhnya lahan perkebunan kopi memiliki produksi yang demikian. Sebab, untuk yang dikelola petani, prodkusinya baru mencapai 500 kilogram per tahun per hektar. Berbeda yang dikelola swasta dan negara, dimana produksinya sudah mencapai 1.000 ton per tahunnya per hektar.
Menentukan kualitas biji kopi
Nah, jika berbicara kualitas atau mutu kopi yang dihasilkan petani kita, masih jauh dari kata baik. Sebab, rata – rata hasil petani kita masih menempati mutu atau grade biji kopi pada grade 3 dan grade 4 atau menengah.
Ada mutu ada harga, dengan mutu yang belum terlalu baik itu sehingga menyebabkan pendapatan petani kopi terbilang rendah.
Untuk standar mutu biji kopi sendiri sudah mengalami tiga kali perubahan yang diterapkan di Indonesia untuk menembus pasar dunia.
- Pertama, standar mutu biji kopi ditetapkan dengan SK Menteri Perdagangan Nomor : 108/Kp/VII/78 Tanggal 1 JUli 1978. Standar ini menentukan mutu biji kopi dengan menggunakan sistem traise.
- Kedua, setelah itu standar mutu biji kopi kembali berubah lagi per 1 Oktober 1983. Dimana untuk menentukan mutu biji kopi digunakan sistem nilai cacat atau dikenal dengan istilah Defects Value System sesuai keputusan International Coffe Organization (ICO).
- Ketiga, terbaru pada 2002, ICO kembali mengadakan sidang yang menghasilkan resolusi 407. Itu berisikan program perbaikan mutu biji kopi, dan telah berlaku per 1 Oktober 2002 hingga sampai saat ini.
Dari resolusi 407 ICO ini, bisa diketahui standar mutu biji kopi seperti :
- Arabika : Nilai cacat maksimal 86 per 300 gr sample menurut standar mutu Brazil/New York
- Robusta : Nilai cacat maksimal 150 per 300 gr sample menurut standar mutu Indonesia/ Vietnam
Dari dua jenis kopi yang ada, kandungan kadar air biji kopi : maks 12,5 % berdasarkan metode ISO 6673
Ada pun klasifikasi mutu biji kopi :
- Grade 1 : Total nilai Cacat maksimal 11
- Grade 2 : Total nilai Cacat 12 – 25
- Grade 3 : Total nilai Cacat 26 – 44
- Grade 4a : Total nilai Cacat 45 – 60
- Grade 4b : Total nilai Cacat 61 – 80
- Grade 5 : Total nilai Cacat 81 – 150
- Grade 6 : Total nilai Cacat 151 – 225
Untuk mendapatkan grade di atas, nilai cacat bisa diketahui dari kriteria di bawah ini:
- Biji Hitam (Black beans) : Nilai Cacat = 1
- Biji Hitam sebagian (Partly Black beans) : Nilai Cacat = 1
- Biji Hitam pecah (Broken Black beans) : Nilai Cacat = 1
- Husk kopi(Husk Coffe) : Nilai Cacat = 1
- biji coklat (brown beans) : Nilai Cacat = 1
- Husk ukuran besar (large husk framents) : Nilai Cacat = 1
- Husk ukuran sedang (medium husk framents) : Nilai Cacat = 1
- Husk ukuran kecil (small husk framents) : Nilai Cacat = 1
- biji berkulit ari (beans in silver skin) : Robusta/WP : Nilai Cacat = 1
- biji berkulit tanduk (beans in parchments) : NIlai Cacat = 1
- kulit tanduk ukuran besar (large parchment fragmt) : NIlai Cacat = 1
- kulit tandung ukuran sedang : Nilai Cacat = 1
- kulit tanduk ukuran kecil : NIlai Cacat = 1
- biji pecah (broken beans) : Nilai Cacat = 1
- biji muda (immature beans) : Nilai Cacat = 1
- biji berlubang satu (beans with one hole) : Nilai Cacat = 1
- biji berlubang lebih dari Saturday : NIlai Cacat = 1
- biji bertutul-tutul (spotted beans) : WP : Nilai Cacat = 1
- ranting, tanah, batu ukuran besar : NIlai Cacat = 5
- ranting, tanah,batu ukuran sedang : Nilai Cacat = 2
- ranting, tanah, batu ukuran kecil : Nilai Cacat = 1
Saat ini, dalam mengklasifikasi biji kopi sudah bisa dilakukan dengan mudah. Itu setelah kehadiran alat Ogawa Color Sorter generasi kelima. Dimana mesin color sorter ini sangat memudahkan pengusaha dalam membedakan mutu biji kopi yang berkualitas. Cari tahu tentang Ogawa Color Sorter di website PT Panca Prima Wijaya.