Penggunaan Insektisida Untuk Membasmi Serangga Pada Pertanian

Hasil pertanian tidak lepas dari risiko serangan oleh hama seperti serangga khususnya. Oleh karena itu, penting sekali untuk menggunakan Insektisida untuk membasmi serangga yang merugikan hasil pertanian. Berikut ini adalah penjelasannya!

Insektisida memiliki definisi yaitu bahan kimia yang digunakan untuk mengusir dan membunuh serangga yang mengganggu produk pertanian. Insektisida dibuat dari bahan kimia dan bersifat toksik atau beracun jika termakan oleh serangga yang menjadi target mangsa dari insektisida.

Efek subletal insektisida serangga

Insektisida serangga memiliki sifat beracun dan mematikan atau letal bagi serangga yang di target untuk dibunuh. Efek yang dihasilkan oleh insektisida yaitu berupa sublethal yang terjadi melalui pengurangan tempat bertelur, peningkatan periode perkembangan dari tahap immature atau penurunan masa hidup serangga tersebut.

Meskipun demikian, efek subletal dari beberapa insektisida neurotoksik pada kesuburan dan fertilitas mungkin berhubungan dengan beberapa perubahan kebiasaan, khususnya selama fase reproduksi.

Beberapa efek biologis yang dilaporkan disebabkan oleh penggunaan dosis atau konsentrasi insektisida, contohnya yaitu efek subletal pada insektisida lufenuron, methoxyfenozide, spinosad, endosulfan, novaluron, dan tebufenozide pada Anticarsia gemmatalis, pengurangan berat pupa, umur serangga dewasa dan fertilitas.

Insektisida serangga berjenis hexaflumuron menurunkan jumlah total telur-telur, masa bertelur, pupa, dan dewasa dari Plutella xylostella.

Kebiasaan serangga

Serangga yang terpapar oleh insektisida serangga dapat mengalami perubahan beberapa kebiasaan seperti pencarian makanan, pilihan tempat untuk bertelur, komunikasi feromon, dan lain-lain.

Produksi dan emisi feromon oleh serangga betina, jantan dan pendeteksiannya tergantung pada mekanisme fisiologis yang kompleks yang melibatkan hormon dan neurohormon. Beberapa insektisida yang berperan pada sistem endokrin dapat berpengaruh terhadap kebiasaan reproduksi.

Konsentrasi subletal dari insektisida serangga dapat merubah sistem komunikasi kimiawi dan oleh karena itu dapat menurunkan kesempatan reproduksi pada serangga yang sebagian besar mengandalkan pada komunikasi olfaktori.

Sebagai contoh, efek dari deltametrin pada kebiasaan panggilan dan produksi feromon seks pada Ostrinia furnacalis menunjukkan bahwa serangga ini telah mengembangkan sistem kompensasi dimana serangga jantan dapat bertahan hidup terhadap paparan dari insektisida serangga yang menunjukkan respon feromon yang rendah, sedangkan pada serangga betina memproduksi dan melepaskan feromon dalam jumlah yang lebih banyak.

Respon fisiologis terhadap insektisida serangga

Paparan serangga terhadap insektisida dapat mempengaruhi sistem saraf atau mengganggu keseimbangan hormon yang dapat mempengaruhi fisiologis dan mereduksi ketahanan dan reproduksi serangga tersebut.

Semua jenis insektisida serangga dapat mempengaruhi reproduksi serangga melalui efek subletal yang sangat beragam pada parameter fisiologis seperti fertilisasi telur, oogenesis, ovulasi, spermatogenesis dan motilitas sperma.

Tips menggunakan insektisida serangga

Insektisida serangga yang akan digunakan untuk memberikan perlindungan terhadap tumbuhan atau komoditas pertanian harus memperhatikan beberapa ketentuan sebagai berikut ini.

  • Ketika menggunakan insektisida serangga, pastikan Anda menerapkan manajemen hama terpadu yang dapat mereduksi jumlah insektisida yang dibutuhkan untuk mengontrol banyak permasalahan serangga secara signifikan.
  • Menggunakan lebih dari satu macam produk insektisida serangga di dalam lokasi yang sama dapat meningkatkan atau menurunkan keefektifan antar jenisnya. Hal ini juga dapat menghasilkan risiko terhadap kesehatan atau lingkungan yang lebih besar.
  • Spektrum insektisida yang lebih luas lebih efektif dalam mengatasi semua jenis serangga, bahkan serangga yang baik sekalipun. Insektisida serangga lainnya mentarget serangga tertentu. Menggunakan insektisida yang tertarget dapat meminimalkan risiko terhadap serangga yang menguntungkan maupun yang tidak menguntungkan.
  • Beberapa insektisida serangga bekerja secara cepat dalam membunuh serangga sedangkan insektisida serangga lainnya membutuhkan waktu yang lebih lama.
  • Regulator pertumbuhan serangga seperti pyriproxyfen dan methoprene tidak membunuh serangga, melainkan membuatnya tidak mungkin bagi serangga yang terekspos untuk bertumbuh atau bertelur secara layak.

 

Tinggalkan Balasan