Insektisida : Pengertian dan Jenis-jenisnya

Insektisida741 views

Insektisida adalah bahan yang berfungsi untuk pembasmian dan pengendalian populasi hama yang merugikan tumbuhan dan dapat berdampak pada penurunan hasil panennya. Insektisida telah digunakan pada berbagai bidang pengobatan, agrikultur, dan industri.

Insektisida sendiri memiliki potensi yang dapat mengubah komponen ekosistem secara keseluruhan dan toksik bagi hewan maupun manusia. Beberapa insektisida menjadi terkonsentrasi karena persebarannya di dalam rantai makanan.

Jenis-jenis insektisida

Insektisida diklasifikasikan menjadi beberapa kategori berdasarkan karakteristiknya yaitu sebagai berikut ini.

Berdasarkan komposisi kimianya

Berdasarkan komposisi kimianya, insektisida diklasifikasikan menjadi dua jenis yaitu insektisida organik dan insektisida inorganik.

Berdasarkan cara masuknya serangga

Berdasarkan cara masuknya serangga, insektisida dapat dikategorikan menjadi insektisida yang beracun melalui kontak, insektisida yang meracuni perut, dan insektisida yang merupakan racun sistemik.

Berdasarkan metode aksinya

Berdasarkan metode aksinya, insektisida dapat dikategorikan menjadi racun fisik, racun saraf, racun pernapasan, racun protoplasmik, racun umum, dan inhibitor kitin.

Berdasarkan tingkat toksisitasnya

Berdasarkan tingkat toksisitasnya, insektisida dapat dikategorikan menjadi empat tipe yaitu ekstrim, menengah, sangat tinggi, kurang beracun.

  • Insektisida yang beracun sangat ekstrim diberi ciri dengan warna merah dan simbol tengkorak dan beracun, oral LD50:1-50.
  • Insektisida yang beracun menengah diberi ciri dengan warna biru dan simbol racun, oral LD50:51-5000.
  • Insektisida yang beracun tinggi diberi ciri dengan warna kuning dan simbol berupa racun, oral LD50:51-500.
  • Insektisida yang kurang beracun diberi ciri dengan warna hijau, dengan simbol peringatan, oral LD50:>5000.

Berdasarkan pada tingkatan spesifitasnya, insektisida diklasifikasikan sebagai ovisida, pupisida, larvasida, dan adultisida.

Tipe – Tipe insektisida

Terdapat tiga tipe insektisida yang berbeda yaitu sebagai berikut ini.

  1. Sistemik, tipe insektisida ini diberikan ke tanah agar terabsorbsi oleh akar tanah. Ketika insektisida masuk ke akar, maka akan bergerak ke area eksternal seperti daun, buah, ranting, dan cabang-cabang pohon. Kemudian akan membentuk suatu lapisan pada area permukaan tumbuhan dan berperan sebagai racun terhadap berbagai jenis serangga yang datang untuk memakan tumbuhan.
  2. Penelanan, beberapa contoh insektisida yang masuk melalui jalur penelanan yaitu insektisida untuk tikus dan kecoa.
  3. Kontak, tipe insektisida ini berperan seperti peluru yang menyasar hanya target tertentu saja untuk membunuh serangga. Cara kerja insektisida ini seperti semprotan untuk serangga rumah tangga yaitu dengan cara menyerang serangga secara langsung.

Klasifikasi Insektisida Berdasarkan Pada Bahan Alami

Berdasarkan bahan alaminya, insektisida dapat diklasifikasikan menjadi empat kelompok yaitu sebagai berikut ini.

  1. Insektisida organik
  2. Insektisida sintetis
  3. Insektisida inorganik
  4. Gabungan senyawa-senyawa lainnya

Kerugian Penggunaan Insektisida

Insektisida selain berfungsi untuk membunuh berbagai jenis serangga yang merugikan tumbuhan, juga ternyata memiliki beberapa kerugian.

Kerugian dari insektisida yang pertama yaitu organisme yang tidak tertarget. Insektisida yang digunakan untuk membunuh serangga pertanian, ternyata juga dapat membunuh organisme lain yang seharusnya tidak dibunuh dan berisiko bagi kesehatan manusia.

Selain itu, ketika campuran insektisida dengan sumber air terlepas atau terbawa ke dalam lingkungan perairan, dapat membahayakan ekosistem perairan. Ketika burung-burung meminum air yang telah terkontaminasi oleh insektisida dan makan serangga yang telah terkontaminasi oleh insektisida dapat terancam kematian. Beberapa contoh insektisida seperti DDT, telah dilarang di Amerika Serikat karena dampaknya terhadap kemampuan reproduksi burung predator.

Kelemahan dari penggunaan insektisida yang selanjutnya adalah munculnya resistensi. Serangga yang terekspos oleh insektisida secara berulang-ulang dapat membentuk sifat resistensi sampai akhirnya menjadi kebal terhadap insektisida.

Serangga memiliki tingkat reproduksi yang pesat juga, sehingga sifat resistensi menjadi semakin cepat terwariskan juga.