Apa Itu Metil Bromida
Pelaksanaan fumigasi menjadi syarat utama kegiatan ekspor impor. Namun demikian, terus berkembang dan fumigasi juga sering dilaksanakan untuk mencegah timbulnya hama pengganggu.
Ada dua jenis fumigan yang umum diguanakan untuk fumigasi yakni metil bromida dan juga fosfin cair.
Metil bromida atau bromometana adalah senyawa organobromin dengan rumus CH3Br. Metil bromida sendiri berbentuk gas tak berwarna, juga tidak berbau, serta tidak mudah terbakar.
Senyawa ini berbentuk tetrahedral dan merupakan unsur kimia yang telah terbukti merusak ozon.
Senyawa kimia ini kemudian masih banyak digunakan untuk kegiatan fumigasi di Indonesia.
Perbandingan Metil Bromida dan Fosfin Cair untuk Fumigasi
Pada kegiatan fumigasi, penggunaan metil bromida dan fosfin cair memiliki perbedaan yang cukup mencolok.
Lantas apa perbedaan keduanya dalam kegiatan fumigasi :
- Metil bromida (CH3Br)
- Berbahaya terhadap lingkungan.
- Merusak lapisan atmosfer atau ozon.
- Sangat beracun.
- Penurunan daya tumbuh pada benih.
- Meninggalkan atau membentuk residu pada bahan pangan.
- Meninggalkan noda pada bahan pangan.
- Memiliki dampak fatal terhadap manusia.
- Fosfin Cair (PH3)
- Aman terhadap lingkungan.
- Tidak merusak lapisan ozon.
- Beracun terhadap target.
- Aman terhadap benih tumbuhan.
- Tidak meninggalkan residu pada bahan pangan.
- Tidak merubah warna bahan pangan.
- Memiliki dampak pada manusia namun lebih ringan dari metil bromida.
Bahaya Metil Bromida Bagi Manusia
Penggunaan metil bromida sangat berbahaya terhadap bagi lingkungan. Terhadap manusia pun demikian.
Menurut Badan Karanitan Pertanian (Barantan), metil bromida dapat menyebabkan kerusakan otak pada manusia. Juga akan menyerang sistem syaraf dan ginjal secara langsung.
Selain itu, akan sangat mempengarhi pernafasan juga gas terhirup secara langsung dan mengakibatkan terkumpulnya cairan dalam paru – paru.
Dampak langsung lainnya pada manusia tampak di kulit. Itu akan nampak luka melepuh pada kulit jika terkena gas ini.
Itulah kemudian, penggunannya mulai dilarang oleh sejumlah negara dan sebagai gantinya direkomendasikan fosfin cair yang ramah terhadap lingkungan, meskipun tetap masih berbahaya bagi manusia.
Fosfin Cair
Sebagai fumigan rekomendasi pengganti metil bromida, banyak komoditi yang kemudian dianjurkan penggunaannya. Fumigasi menggunakan fosfin Itu seperti benih tumbuhan, biji – bijian, tepung terigu, kayu, arsip, dan lainnya.
Penggunaan fosfin cair sendiri sudah semakin banyak diaplikasikan dengan produk turunan yakni Fumilikuid 2GA.
Fumilikuid sendiri memiliki bahan aktif fosfin cair (PH3) sebesar 2 % dan juga karbondioksida 98 %.
Produk Fumilikuid ini juga telah terdaftar dan juga diakui langsung Kementerian Pertanian Republik Indonesia pada pelaksanaan fumigasi bahan makanan, juga fumigasi ekspor ke sejumlah negara.
Fumilikuid sebagai pengganti produk berbahan aktif metil bromida telah lulus uji efikasi di Saemoe Biotrop Bogor. Juga telah mengantongi sertifikat COA.
Pada produk Fumilikuid, juga telah disertai dengan dokumen MSDS.
Penjualan Fumilikuid 2GA
Produk Fumilikuid 2 GA sudah diperjual belikan di Indonesia untuk kegiatan fumigasi sebagai pengganti metil bromida.
Distributor resmi untuk Fumilikuid di Indonesia yakni PT Panca Prima Wijaya. Anda bisa mengetahui alamat lengkap dan juga kontak adminya pada laman web resminya di obatfumigasi.com.
Bagi Anda yang ingin mengganti penggunaan fumigan dari metil bromida ke fosfin cair dengan produk Fumilikuid, ada promo khusus buat Anda dengan menyertakan kode voucher PLP01 pada setiap transaksi.
Baik itu Anda membeli satuan atau berlangganan pada distributor resmi. Semoga, dengan mengganti fumigan Anda dari metil bromida ke fosfin cair Anda bisa mendapatkan hasil memuaskan. (*)